Pengumuman penutupan Masjid al-Aqsa membuat faksi perjuangan Palestina bergerak dan melakukan aksi
AFP
Penjajah zionis hadang Mufti Al-Quds Muhammad Hussein ke Masjidil Aqsha
Hidayatullah.com–Pemerintah penjajah ‘Israel’ mengumumkan penutupan Masjid Al-Aqsha bagi umat Islam sampai waktu yang tidak ditentukan. Sementara itu, kelompok ekstrimis menyerukan penyerangan terhadap masjid tersebut secara mssal.
Juru bicara polisi ‘Israel’ Luba Simari mengatakan, setelah sidang evaluasi keamanan usai usaha pembunuhan Rabbi Glick dan berdasarkan rekomendasi sejumlah pihak terkait maka pemerintah memutuskan untuk menutup Masjid al-Aqsha bagi pengunjung dan jamaah shalat umat Islam.
Di sisi lain, kelompok ekstrimis menyerukan penyerangan terhadap masjid tersebut secara massal.
Menanggapi hal itu, para aktivis Palestina menyampaikan seruan melalui jejaring social itu melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsha dan melakukan berjaga di sana untuk menghadang usaha penggerebekan Yahudi.
Sebelumnya, seorang Yahudi ektrim dan penanggungjawab aksi penggerebekan-penggerebakan ke Masjid Al-Aqsha Rabi Yehuda Glick mengalami luka berat akibat serangan tembakan aktivis pejuang Palestina, Mu’taz Hijazi, melalui kendaraan bermotor dari kota Al-Quds usai mengikuti konferensi lembaga Amanah Bukit Kuil (Yahudi menyebutnya Bukit Moriah) yang digelar Menachem Begin Heritage Centre.
Akibat serangan ini, Rabi Glik luka parah parah dan dilarikan ke rumah sakit untuk operasi dada. [baca: Rabi Yehuda Glick, Provokator Kekerasan di Al-Aqsha]
Akibat peristiwa ini, suasana di Al Aqsha semakin tegang antara demonstran dari warga Palestina dan polisi Israel di komplek Masjid al-Aqsa.
Menteri Keamanan Publik Israel Yitzhak Aharonovich, mengumumkan pada Rabu malam, 29 Oktober 2014, bahwa Masjid al-Aqsa akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, gerakan perlawanan Hamas di Tepi Barat menyerukan anggota, para pendukung dan simpatisanya agar bergerak hari Jumat menuju Al-Quds untuk memberikan perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsha.
Dalam keteranganya hari Kamis (30/10/2014) dikutip PIC, Hamas meminta semua masyarakat yang tinggal di Tepi Barat bergerak dan tak membiarkan warga Al-Quds berjuang sendirian membela Kota Suci umat Islam.
Hamas mendesak warga Palestina di Tepi Barat membalas darah para syuhada yang telah ditumpahkan Zionis-Israel, di mana korban terakhir, Mu’taz Hijazi yang ditembak Zionis secara sadis di rumahnya.
“Kami Semua Siap Berkorban Wahai Al-Aqsha,” ujar gerakan Hamas dari Ramallah dan Al-Birahm yang akan melakukan aksi di depan Masjid Qalandia, usai shalat Jumat menuju perlintasan Qalandia.
Di Hebron, Hamas juga mengajak faksi-faksi perlawanan dan masyarakat sipil ambil bagian dari halaman Masjid Abdul Hayyi Syahin menuju rasul Jaurah. Menurut Hamas, Masjid Al-Aqsha adalah tanggung jawab bersama umat Islam.*
Source: http://www.hidayatullah.com/berita/palestina-terkini/read/2014/10/30/32292/zionis-israel-tutup-masjid-al-aqsha-hamas-serukan-mobilisasi-umum.html